About Me

Foto Saya
heidyana pratiwi
bekasi, jawa barat, Indonesia
ordinary people
Lihat profil lengkapku

Jumat, 30 Oktober 2009

REKONSILIASI

PENULISAN ILMIAH

REKONSILIASI

2.1. Kerangka Teori

Kas merupakan aktiva yang paling likuid, karena hampir semua transaksi yang terjadi di perusahaan akan berakhir pada kas. Kas merupakan aktiva yang mudah dipindahtangankan, Oleh karena itu kas harus dikendalikan sedemikian rupa agar terlindungi dari hal yang merugikan perusahaan. Suatu perusahaan dapat mengamankan kasnya dengan menggunakan sebuah bank sebagai suatu tempat penyimpanan dan tempat mengkliringkan cek yang diterima dan dikeluarkan. Perusahaan menggunakan jasa bank untuk mengawasi kas yang dimilki dengan tujuan pertama, menjamin keamanan kas yang dimiliki dari kemungkinan kehilangan karena pencurian, penyalahgunaan kas, risiko kebakaran, dan bencana yang disebabkan faktor alam. Tujuan kedua, perusahaan memperoleh pendapatan berupa bunga atas dana yang dititipkan di bank.

Penyimpanan kas di bank temasuk sistem pengendalian intern yang di digunakan manajemen untuk mengamankan, mencegah pemborosan, dan penyalahgunaan kas, karena biasanya didalam bank terdapat praktik tertentu yang dapat mengamankan kas. Setiap bulannya bank memberikan laporan kepada perusahaan mengenai transaksi – transaksi yang telah terjadi secara terinci. Agar dapat memperoleh manfaat yang sebesar – besarnya dari pengawasan ini, sebaiknya perusahaan membuat ketentuan bahwa setiap penerimaan uang disetor ke bank dan setiap pengeluaran uang (kecuali yang jumlahnya relative kecil) menggunakan cek maka rekening kas akan dapat dibandingkan dengan laporan bank. Biasanya laporan bank akan diterima bulanan dan akan direkonsiliasi dengan catatan kas. Oleh karena itu rekonsiliasi bank merupakan hal yang penting karena tersedianya catatan ganda atas seluruh transaksi bank dengan perusahaan yang berguna untuk mengetahui jumlah saldo rekening perusahaan yang sebenarnya.

2.1.1. Pengertian Rekonsiliasi Bank

Definisi rekonsiliasi bank menurut Wibowo dan Abubakar Arif (2000;118) merupakan suatu laporan yang berisi saldo kas menurut perusahaan dengan saldo kas menurut bank disertai dengan penyebab perbedaan keduanya.

Dalam bukunya Soemarsono S.R. (2004;304) mendefinikan rekonsiliasi bank adalah apabila semua penerimaan uang langsung disetorkan dan semua pembayaran dilakukan dengan cek, maka akun kas perusahaan akan sama dengan akun bank.

Menurut AI. Haryono Jusup (2005;21) rekonsiliasi bank adalah proses untuk mengetahui sebab - sebab terjadinya perbedaan antara catatan perusahaan dengan laporan bank, dan menentukan jumlah saldo rekening giro yang sesungguhnya pada suatu saat tertentu.

Sedangkan menurut M. Mundar (2006;40) rekonsiliasi bank (Bank Reconciliation) adalah kewajiban yang dilakukan perusahaan dalam mencari sebab - sebab ketidaksamaan antara saldo simpanan menurut laporan catatan bank dengan saldo menurut catatan perusahaan. Apabila sudah ditemukan sebab - sebabnya, maka perusahaan berkewajiban segera menyusun laporan bank disertai sebab - sebab tersebut.

Namun jika ditelaah dan dirangkum secara seksama maka akan timbul pengertian dari rekonsiliasi yang berarti proses untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya perbedaan antara catatan perusahaan dengan laporan bank, karena apabila semua penerimaan uang langsung disetorkan dan semua pembayaran dilakukan dengan cek maka akun perusahaan akan sama dengan akun bank. Apabila sudah ditemukan sebab-sebabnya, maka perusahaan berkewajiban segera menyusun laporan bank disertai sebab-sebab tersebut.

2.1.2. Pengertian Rekening Koran

Apabila perusahaan membuka rekening giro pada suatu bank maka perusahaan akan mempunyai dua catatan mengenai kas yang dimilikinya, yaitu: rekening kas yang terdapat dalam pembukuan perusahaan, dan laporan bank (rekening koran) yang diterima perusahaan secara periodik dari bank.

Laporan bank menurut Warren Reeve Fess (2006;370) adalah catatan atas semua transaksi yang berkaitan dengan suatu rekening yang dibuat oleh bank kemudian dibuat oleh dipositor, biasanya setiap bulan. Banyak orang yang menyebut laporan bank dengan istilah rekening koran.

Menurut Soemarsono S.R. (2004;304) laporan rekening koran adalah laporan yang menunjukan saldo rekening perusahaaan pada akhir bulan serta mutasi yang terjadi selama bulan yang bersangkutan, sedangkan saldo buku adalah saldo akun bank dibuku besar perusahaan. Saldo Buku dapat dihitung setelah pemindahan bank dan buku cek keluar selesai dilakukan.

AI. Haryono Jusup (2005;20) mendefinisakan laporan bank adalah laporan bank bulanan yang dikirimkan kepada para pemegang giro pada akhir bulan. Laporan tersebut berisi saldo awal dan saldo akhir bulan, serta daftar transaksi yang terjadi selama bulan yang bersangkutan. Transaksi tersebut meliputi penyetoran dan penarikan cek (pengambilan), serta penambahan dan pengurangan lain yang dilakukan bank atas rekening giro.

Sedangkan menurut Pahala Nainggolan (2006;49) rekening koran merupakan daftar panjang yang berisi :

a. Seluruh pengeluaran yang terjadi atas rekening tersebut berupa penerbitan dan penguakan cek.

b. Seluruh penerimaan atas rekening tersebut bisa bersumber dari setoran tunai, transfer uang masuk dan pendapatan bunga dari saldo yang ada.

Dari pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa rekening Koran merupakan laporan bank bulanan yang menunjukan saldo rekening perusahaan pada akhir bulan, serta daftar transaksi yang terjadi selama bulan yang bersangkutan.

2.1.3. Tujuan Rekonsiliasi Bank

Rekonsiliasi bank dilakukan dengan tujuan :

1. Menentukan saldo kas (bank) yang seharusnya disajikan dalam statemen keuangan (neraca).

2. Mengamankan kekayaan perusahaan dan mendeteksi kemungkinan adanya penyalahgunaan kas di bank.

2.1.4. Beberapa Dokumen yang digunakan dalam Pengawasan Melalui Rekening Giro Bank

1. Kartu Tanda – Tangan

Setiap orang yang diberi kewenangan menandatangani cek (pemegang giro) untuk mencantumkan tanda – tangannya pada kartu tanda – tangannya. Tanda – tangan dalam kartu ini akan digunakan oleh bank untuk dibandingkan dengan tanda – tangan yang tercantum pada cek yang ditarik oleh pemegang giro dengan maksud untuk melindungi bank dan pemegang giro dari kemungkinan adanya cek palsu atau cek yang dibuat oleh pihak yang tidak berhak.

2. Bukti Setoran

Bank biasanya telah menyediakan formulir yang digunakan pada saat seseorang akan menyetor ke rekening giro tertentu, yang disebut formulir atau bukti setoran. Bukti ini biasanya dibuat dua rangkap. Lembar pertama ditahan oleh bank, dan lembar kedua diberikan kepada penyetor.

3. Cek

Untuk mengambil uang dari suatu rekening giro, pemegang giro harus menarik cek, yaitu perintah kepada bank untuk membayar sejumlah uang yang tertulis pada cek tersebut kepada orang atau perusahaan.

Dalam suatu cek terdapat tiga pihak, yaitu :

a. Penarik yaitu penandatangan cek.

b. Penerima Pembayaran yaitu pihak yang akan menerima uang, dan

c. Bank yaitu pihak yang harus melakukan pembayaran.

2.1.5. Penyebab Perbedaan Antara Saldo Menurut Perusahaan dengan Laporan Bank

Pada umumnya, perbedaan antara saldo kas menurut catatan perusahaan dan catatan Bank disebabkan oleh dua faktor, yaitu : Perbedaan waktu pengakuan dan kesalahan mencatat. Berikut beberapa hal yang menyebabkan saldo kas menurut catatan perusahaan dapat berbeda dari saldo kas menurut catatan bank berdasarkan penyebabnya :

1. Perbedaan Waktu Pengakuan

a. Setoran dalam perjalanan

Setoran kas yang telah dicatat oleh diposan, tetapi jumlah tersebut tidak tercantum dalam statemen bank. Setoran dalam perjalanan terjadi karena diposan telah mencatat setoran kas pada suatu bulan tertentu, oleh bank dicatat pada bulan berikutnya.

b. Cek yang belum diuangkan

Cek – cek yang telah dikeluarkan oleh perusahaan untuk tujuan tertentu, sampai dengan tanggal bank mengirimkan statemen belum diuangkan oleh penerima cek. Oleh karena itu saldo kas yang tercantum dalam statemen bank belum dikurangi nilai cek yang dikeluarkan.

c. Piutang yang dikumpulkan melalui bank

Kemungkinan terjadi debitor perusahaan melunasi utangnya melalui bank (bank telah mengkreditkan rekening kas perusahaan). Hal ini menyebabkan sampai dengan tanggal pengiriman statemen bank, perusahaan belum menambahkan jumlah piutang yang telah dilunasi pada rekening kas menurut catatannya. Misalnya, pelunasan piutang dan pendapatan bunga dari bank.

d. Biaya Bank

Bank telah melakukan pendebitan terhadap rekening kas perusahaan di bank, misalnya : untuk bank service, buku cek, biaya administrasi cek kosong dan lain- lain. Hal tersebut belum diketahui perusahaan, sampai dengan bank mengirimkan statemen bank kepada perusahaan.

e. Cek yang tidak cukup dananya

Cek yang tidak cukup dananya (jumlah rupiah dalam cek lebih besar dari saldo giro yang ada di bank pada saat pemegang giro menarik cek tersebut). Perusahaan sering menerima pembayaran dari para konsumen atau debitur dalam bentuk cek yang disetorkan tiap hari ke bank. Apabila cek yang diterima menggunakan bank yang sama dengan bank perusahaan, maka cek bisa langsung diuangkan dan langsung dibukukan ke rekening giro perusahaan. Akan tetapi jika cek menggunakan bank yang berbeda, maka bank perusahaan harus menguangkan cek tersebut (atau melalui kliring) ke bank yang bersangkutan, dan hasilnya dibukukan kedalam rekening giro perusahaan. Perusahaan baru mengetahuinya pada saat perusahaan menerima laporan bank.

2. Kesalahan Pencatatan oleh Bank atau oleh Perusahaan

a. Kesalahan pencatatan oleh bank atau oleh perusahaan. Kemungkinan bank melakukan kesalahan yang mempengaruhi saldo kas perusahaan di bank atau perusahaan, misalnya : bank mencatat setoran atau pengambilan oleh perusahaan dalam jumlah yang lebih besar atau lebih kecil dan atau terjadi sebaliknya.

2.1.6. Tahap – Tahap Penyusunan Rekonsiliasi Bank

1. Mulailah dengan saldo yang tercantum dalam laporan bank dan saldo dalam rekening kas perusahaan (saldo perbuku), mungkin jumlahnya tidak sama karena adanya perbedaan saat pembukuan atau karena sebab – sebab lainnya.

2. Tambahkan atau kurangkan pada saldo perbank (sudah tercatat dalam pembukuan perusahaan tetapi tidak tercatat dalam laporan bank).

a. Tambahkan setoran perjalanan dalam saldo perbank.

b. Kurangkan cek dalam perjalanan dari saldo perbank.

3. Tambahkan atau kurangkan pada saldo perbuku (sudah tercatat dalam laporan bank tetapi tidak tercatat dalam pembukuan perusahaan).

a. Tambahkan pada saldo perbuku :

1) Penerimaan – penerimaan kas langsung melalui bank.

2) Pendapatan bunga atas saldo giro di bank.

b. Kurangkan dari saldo perbuku :

1) Biaya administrasi bank.

2) Biaya pencetakan cek.

3) Pengurangan yang telah dilakukan oleh bank lainnya.

4. Hitunglah saldo perbank dan saldo perbuku yang telah disesuaikan. Kedua saldo tersebut harus sama.

5. Buatlah jurnal untuk setiap hal yang terdapat pada nomor tiga diatas yang tercantum pada sisi perbuku (perusahaan) dalam rekonsiliasi bank.

6. Perbaiki semua kesalahan yang terdapat dalam pembukuan perusahaan, dan sampaikan pemberitahuan ke bank jika bank telah melakukan kesalahan.

2.1.7. Jurnal Penyesuaian Setelah Rekonsiliasi

1. Penerimaan wesel melalui bank

Kas xxx

Piutang wesel xxx

Pendapatan bunga xxx

2. Pendapatan bunga atas saldo giro

Kas xxx

Pendapatan bunga xxx

3. Koreksi kesalahan

a. Bila kesalahan pencatatan terlalu kecil terhadap penerimaan kas

Kas xxx

Piutang xxx

b. Bila kesalahan pencatatan terlalu besar terhadap penerimaan kas

Piutang xxx

Kas xxx

c. Bila kesalahan pencatatan terlalu kecil terhadap pengeluaran kas

Utang xxx

Kas xxx

d. Bila kesalahan pencatatn terlalu besar terhadap pengeluaran kas

Kas xxx

Utang xxx

4. Biaya administrasi bank

Macam – macam biaya xxx

Kas xxx

5. Cek kosong yang dikembalikan oleh bank

Piutang dagang xxx

Kas xxx

2.2. Kajian Penelitian Sejenis

Berdasarkan kajian penelitian sejenis, penulis menarik kesimpulan dari beberapa penulisan ilmiah lainnya, diantaranya :

1. Pengendalian Kas Dengan Metode Rekonsiliasi Bank Dalam Bentuk Vertical Staffel Untuk Menunjukkan Saldo Kas Yang Benar Pada PT. Kofuku Plastic Indonesia. Disusun pada tahun 2007 oleh Perawati (20204753).

Penulis tertarik dengan penulisan ilmiah yang disusun oleh yang disusun oleh Perawati. Menurut penulis, penulisan ilmiah milik Perawati ini disusun secara lengkap. Salah satunya Perawati mencantumkan bagaimana laporan rekonsiliasi bank dalam bentuk metode vertical staffel dan metode horizontal staffel. Melalui penulisan ilmiah Perawati inilah penulis dapat mengetahui perbedaan antara laporan rekonsiliasi bank dengan metode vertical staffel dengan laporan rekonsiliasi bank dengan metode horizontal staffel. Setelah dilakukan penelitian dengan menggunakan metode vertical staffel oleh Perawati terhadap PT. Kofuku Plastic Indonesia, maka terdapat perbedaan antara rekening koran bank BPR dengan catatan kas PT. Kofuku Plastic Indonesia pada bulan januari 2007 jumlah saldo kas yang sebenarnya Rp. 728.045.459. Tetapi perusahaan mencatat jumlah kas terlalu kecil sebesar Rp. 9.844.516 dari Rp. 718.200.943 karena perusahaan belum mencatat penerimaan sebesar Rp. 10.485.516 dan pengeluaran sebesar Rp. 641.000 sementara bank mencatat jumlah saldo kas terlalu besar yaitu Rp. 20.761.500 dari Rp. 748.806.959 karena bank belum mencatat pengeluaran yang telah terjadi di perusahaan sebesar Rp. 20.761.500.

2. Sistem Pengendalian Kas Menggunakan Rekonsiliasi Bank Untuk Mengetahui Saldo Kas Yang Benar Pada PT. Vovovom Styrofoam. Disusun pada tahun 2007 oleh Rifanie (21204296).

Pada dasarnya isi penulisan ilmiah yang disusun oleh Rifanie tidak berbeda jauh dengan penulisan ilmiah yang disusun oleh Perawati, hanya saja dalam penulisan ilmiah Rifanie hanya menggunakan metode vertical staffel. Jumlah saldo akhir Kas PT. Vovovom Styrofoam setelah dilakukan rekonsiliasi bank adalah Rp. 99.718.101. Sebelumnya saldo rekening koran bank sebesar Rp 99.718.101 sedangkan saldo menurut perusahaan sebesar Rp 99.919.026.

2.3. Alat Analisis

Alat analisis yang digunakan penulis dalam penulisan ilmiah ini adalah dengan analisis kuantitatif yaitu dengan melalui penggunaan tabel dengan metode horizontal staffel.

Tabel 2.1

Bentuk Rekonsiliasi Bank dengan Metode Horizontal Staffel

PT. DIAN SATYA DIPASATRIA

Laporan Rekonsiliasi Bank

31 Januari 2007

Per Bank :

Saldo 31 Jan xxx

Tambah :

1.Setoran dalam perjalanan xxx

2.Koreksi kesalahan bank xxx

xxx

Kurangi :

1.Cek dalam perjalanan xxx

Per Buku :

Saldo 31 Jan xxx

Tambah :

1. Penerimaan kas xxx

2.Pendapatan bunga bank xxx

3.Kesalahan pembukuan xxx

xxx

Kurangi :

1.Biaya administrasi bank xxx

2.Cek kosong xxx

Saldo per bank setelah disesuaikan xxx

Saldo per buku setelah disesuaikan xxx

0 komentar:

Posting Komentar